
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengusahaan hutan tanaman industri yang bertujuan sebagai
penghasil kayu energi didareah Labuhanbatu Utara Sumatera Utara sebaiknya
disesuaikan dengan kondisi iklim, edafisis dan topografi daerah tersebut, dimana jika dilihat dari
kondisi topografi nya terletak menurut ketinggian tanahnya, Kabupaten
Labuhanbatu Utara terdiri dari daerah dataran rendah dan perbukitan. lahan
Labuhan Batu dengan ketinggian 0-650 meter di atas permukaan
laut. Suhu dan kelembaban wilayah Labuhanbatu Utara mempunyai suhu rata-rata
22,5°C dengan suhu maksimum
33°C. Sedangkan kondisi
geologi Kabupaten Labuhanbatu Utara secara umum didominasi oleh tekstur tanah
halus, dan ph tanah 5,5-7,5. Untuk kondisi geologi berdasarkan jenisnya wilayah
Labuhanbatu Utara terdiri dari Alluvial sedangkan menurut jenis tanah
wilayah Labuhanbatu Utara terdiri atas podsolik Merah/Kekuningan. Curah
hujan rata-rata bulanan di Labuhanbatu Utara adalah 280,67 mm dengan
13,25 hari hujan. Rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Nopember,
yaitu sebesar 428 mm dan terendah pada bulan Februari, yaitu sebesar 67 mm
, secara umum kondisi iklim di wilayah
studi dikaregorikan pada iklim tropis basah yang dicirikan adanya dua
pertukaran angin, (Alimah 2007).


Angsana(Pterocarpus indicus)merupakan jenis
pionir yang tumbuh baik di daerah terbuka. Tumbuh pada berbagai macam tipe
tanah, dari yang subur ke tanah berbatau. Biasanya ditemukan sampai ketinggian
600 mdpl, namun masih bertahan hidup sampai 1.300 mdpl. Tanaman ini mampu hidup
dengan suhu berkisar antara 22-32⁰C, jenis tanah yang
sesuai yaitu tanah subur atau tanah aluvial berlempung dengan Ph tanah dari
asam hingga basa menengah.Samanea samanyang
sering disebut dengan Trembesi (Rain tree) merupakan tanaman pelindung yang
mempunyai banyak manfaat. Trembesi juga dapat hidup di daerah dengan temperatur
25-38oC, minimum 18-20oC dan ketinggian tempat 3800mdpl.Tanaman
Lamtoro (Leucaena leucocephala)menyukai
iklim tropis yang hangat (suhu harian 25-30 °C); dengan ketinggian di atas 1000 m dpl. Tanaman ini
cukup tahan kering dan bisa ditanam di mana-mana termasuk di wilayah dengan
curah hujan antara 650—3.000 mm (optimal 800—1.500 mm) pertahun.
Namun, tumbuhan ini tidak dapat tumbuh dalam genangan air, dan Lamtoro adalah tanaman yang dapat dilakukan
pengusahaan di daerah Labuhanbatu Utara (Cahyono, 2008).
Tujuan
Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mengetahui
salah satu spesies pohon yang sesuai tumbuh di daerah Labuhan Batu Utara yang dimanfaatkan sebagai kayu energi.
Rumusan masalah
1.
Bagaimana kayu Lamtoro dapat menjadi alternatif kayu
energi?
2.

Mengapa Lamtoro sesuai untuk dilakukan pengusahan hutan di
Labuhanbatu Utara?





Tanaman Lamtoro (Leucaenaleucocephala)Menjadi Alternatif
Kayu Energi
Klasifikasi
Lamtoro (Leucaena leucocephala)
Kingdom
|
Plantae
|
Divisi
|
Magnoliophyta
|
Kelas
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
Fabales
|
Famili
|
Fabaceae
|
Genus
|
Leucaena
|
Spesies
|
Leucaenaleucocephala
|
Energi alternatif dapat dihasilkan dari teknologi
tepat guna yang sederhana dan sesuaiuntuk daerah pedesaan seperti briket dengan
memanfaatkan limbah biomassa seperti serbuk gergaji kayu. Sejalan dengan itu
penggunaan kayu lamtoro sebagai kayu energi alternatif dan disukai sebagai
penghasil api , berbagai pertimbangan untuk memanfaatkan karena lamtoro memiliki
sifat-sifat penyalaan yang baik. Sifat penyalaan ini diantaranya adalah
mudahmenyala, waktu nya. ala cukup lama, tidak menimbulkan jelaga, asap sedikit
dan cepat hilang serta nilai kalor yang cukup tinggi. Lama tidaknya menyala
akan mempengaruhi kualitas dan efisiensi pembakaran, semakin lama menyala
dengan nyala api konstan akan semakin baik

Dengan mengubah serbuk gergaji menjadi briket, maka
akan meningkatkan nilai ekonomis bahan tersebut, serta mengurangi pencemaran
lingkungan. Briket aranglamtoro
merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon, mempunyai nilai kalori yang
tinggi, dan dapat menyala dalam waktu yang lama. Bioarang adalah arang yang
diperoleh dengan membakar biomassa kering tanpa udara (pirolisis). Sedangkan
biomassa adalah bahan organik yang berasal dari jasad hidup. Biomassa
sebenarnya dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi panas untuk
bahan bakar, Serbuk gergaji kayu jati merupakan biomassa yang memiliki
kandungan karbon tinggi dan baik untukdimanfaatkan sebagai bahan bakar
alternatif yaitu briket. Nilai kalor yang tinggi pada jati akan membuat pembakaranmenjadi
lebih efisien dan dapat menghemat kebutuhan briket yang digunakan.
Secara teoritis jika kandungan senyawavolatilnya
tinggi maka briket akan mudahterbakar dengan kecepatan pembakaran tinggi. Laju
pembakaran biobriket semakin tinggi
dengan semakin tingginya kandungan senyawa yang mudah menguap (volatile
matter). Semakin besar kerapatan (density) biobriketmaka semakin
lambat laju pembakaran yangterjadi. Namun, semakin besar kerapatanbiobriket
menyebabkan semakin tinggi pulanilai kalornya.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahuisifat-sifat penyalaan dari kayu Lamtoro. Sifat-sifatpenyalaan ini
meliputi kecepatan pembakaran,kemudahan penyalaan awal, kandungan
senyawavolatil, dan nilai kalor. Dengan mengetahui kualitas
sifat-sifatpenyalaannya maka dapat dipilih Lamtoro sebagai biomassa yangtepat
untuk dijadikan briket dan juga untukmemperbaiki briket kayu lain yang memiliki karakteristikyang
kurang baik.
Kondisi Lingkungan Hidup Lamtoro(Leucaenaleucocephala)


Lamtoro dapat tumbuh baik di
dataran rendah maupun dataran tinggi.Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan
lamtoro adalah tanah dengan pH 5.5 – 7,5 dan tidak dibanjiri dengan air.Lamtoro
memiliki percabangannya rendah dan banyak yang membuat
lamtoro cocok sebagai kayu energi .Intensitas
cahaya 50-60%. Jenis
tanah lempung berpasir, hindari tanah becek/rawa dan cadas. Dengan
demikian tanaman lamtoro merupakan salah satu tanaman yang cocok di tanam di
Labuhanbatu Utara.
Pertumbuhan Lamtoro Di Daerah
Labuhanbatu Utara
Dalam hal ini, tempat yang gunakan sebagai pertumbuhan pohon lamtoro
adalah Labuhanbatu Utara. Dari data Meskipun kawasan hutan di daerah ini
semakin menurun luasnya karena beralih fungsi menjadi kawasan budidaya non
kehutanan, namun potensi dibidang kehutanan masih cukup besar dalam menunjang
sektor perekonomian Kabupaten Labuhanbatu Utara. Hal tersebut dapat dilihat
pada potensi luas hutan yang terhitung besar dengan lahan yang seluas 73.041 ha
sehingga daerah tersebut masih mempunyai potensi dalam pembudidayaan untuk
pengembangan sektor kehutanan yang menjanjikan peningkatan perekonomian di
kawasan tersebut.

Energi alternatif dapat dihasilkan dari teknologi
tepat guna yang sederhana dan sesuaiuntuk daerah pedesaan seperti briket dengan
memanfaatkan kayu sebagai pegganti energi alternatif. Sejalan dengan itu, kayu lamtoro
(Leucaenaleucocephala) yang mempunyai
nilai kalor yang tinggi, lama penyalaan sampai berubah menjadi abu, ,asap
pembakaran yang relatif sedikit yang
diakibatkan sampai pemanfaatan arang dari kayu jati yang memiliki nilai ekonomi
yang tinggi membuat lamtoro dipilih untuk dilakukan pengusahaan hutan tanaman industri dalam pengusahaan kayu
energi di daerah Labuhanbatu Utara.
Dalam
pengguanuan sebagai alternatif kayu energi beberapa tanaman mangrove juga dapat
dimanfaatkan sebagai kayu energi. Beberepa pemanafaatan kayu mangrove sebagai
kayu eergi yaitu:
(a) Arang
Arang digunakan secara
tradisional untuk memasak sehari-hari. Di beberapa negara berkembang arang
tersebut telah diusahakan secara komersial dan diekspor, contoh : Rhizophora
mucronata dan Rh. apiculata (nilai kalori kayu 7.300
kal/g).
(b) Kayu Bakar
Kayu bakar dimanfaatkan oleh penduduk yang tinggal di
sekitar pesisir untuk keperluan sehari-hari, contoh Ceriops, Avicennia, Xylocarpus,Heritiera, Excoecaria, Bruguiera dan LumnitzeraTabel
berikut adalah beberapa nilai kalor tanaman mangrove
No
|
jenis
|
Fr
|
Kpr
|
Kbr
|
1
|
Rhizophora
apiculata
|
13,16
|
22,55
|
32,93
|
2
|
Rhizophora mucronata
|
13,16
|
12,75
|
8,18
|
3
|
Avicenia
alba
|
13,16
|
14,71
|
15,61
|
4
|
Bruguiera
gymnorrhiza
|
13,16
|
26,47
|
25,59
|
5
|
Xylocarpus
mollucensis
|
13,16
|
5,88
|
1,88
|
6
|
Ceriops
tagal
|
13,16
|
8,82
|
2,67
|
7
|
Sonneratia
alba
|
13,16
|
4,90
|
9,86
|
Kegiatan pengambilan
kayu mangrove dilakukan dengan cara mencuri dilakaukan 6 orang sebagai pengambil kayu bakar dan juga sebagai pelaku
industri. Pencurian kayu dilakukandengan alasan untuk menambah penghasilan
karena pohon yang disadap sedikit




Pemilihan jenis dalam rangka pengusahaan hutan tanaman yang
bergerak dibidang pengusahaan kayu
energi perlu diperhatikan tiga kriteria utama, yaitu kondisi lokasi(kondisi
iklim, topogragi dan keadaan edafisis nya atau tapak) dan ketersediaan benih.Lamtoro(Leucaena leucocephala) merupakan pohon
yang baik dilakukan pengusahaan hutan
di daerah Labuhanbatu Utara provinsi Sumatera Utara.Lamtoro(Leucaena leucocephala) dapat
tumbuh di suhu berkisar pada sehinga
dengan data dan keadaan suhu rata – rata pada daerah Labuhanbatu Utarayaitu
berkisar pada 22,5 sampai dengan 33 celcius pohon jati merupakan tanaman yang
tepat untuk ditanam denga kondisi yang seperti ini,karena memilki nilai ekonomi
yang sangat tinggi.
Dibandingkan dengan
biomasa kayu lain yanglain, kayu
lamtoro memiliki waktu pembakaran
sehingga menjadi abu terlama yaitu 71,05
menit dengan kecepatan pembakaran terendah yaitu 206,4 gram/detik. Nilai
kalor lamtoro cukup tinggi yaitu sebesar 19.350kj/kalori dengan nyala api yang
besar dan relatif mudah dinyalakan.. Dengan mengubah serbuk gergaji menjadi
briket, maka akan meningkatkan nilai ekonomis bahan tersebut, serta mengurangi
pencemaran lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar